Nestapa Manchester United: Ketidak terkabulan Penalti Bruno Fernandes Dan Cedera Barisan Belakang Ta

Laporan Pertandingan: Manchester United 0-1 Aston Villa
Jika Manchester United ingin mengakhiri sembilan tahun penantian gelar mereka antara Liga Primer Inggris ala Mei tahun depan, maka mengalahkan tim bagai Aston Villa antara kandang sama dengan sebuah kewajiban.
United paling sering menang saat berhadapan demi Villa ketimbang tim lain dempet kompetisi ini bersama menjelang laga Sabtu (25/9) siang dempet Old Trafford demi rekor tidak terkalahkan dempet kandang sendiri melawan tamunya terkandung sejak Desember 2009.
Namun, saat mereka berusaha bangkit setelah disingkirkan West Ham mengenai Piala Liga ala pertengahan pekan, magis yang diperlukan demi kembali ke jalur kemenangan justru tidak ditemukan.
United kini telah kalah tiga kali dempet dalam empat laga terakhirnya, lewat sekali menang semasih laju terbilang berkat penyelamatan penalti David de Gea dempet menit akhir kontra West Ham dempet liga, bersama sekarang para suporter tengah mengasah pisaunya untuk diarahkan ke Ole Gunnar Solskjaer.
Jika performanya terus bagaikan yang dipertontonkan ekstra dalam dua partai terakhir, kalian bisa memahami rasa frustrasi mereka.
Meski tampil antara kompetisi selanjutnya demi susunan pemain yang berselisih melalui saat menelan kekalahan cukup pertengahan pekan, hasil akhir justru cocok demi United. Mereka punya berjibun tendangan ke arah gawang, tapi tidak cukup kreatif atau taktis demi menembus ketatnya pertahanan The Villans.
Kemudian sundulan Kortney Hause dempet menit ke-88 memaksa De Gea menjumpai memungut bola ketimbang gawang, dan gol itu jelas sangat pantas menjumpai tim arahan Dean Smith bahwa bermain retangkas.
Villa memiliki rencana nan jelas lagi koheren, nan mereka jalankan bersama senang membantu, sementara United tidak punya ide jitu ketika menyerang.
Tiga pemain depan, dan Anthony Martial distingtifnya, dikritik seturut penampilan mereka dalam Piala Liga, tetapi dalam sini Cristiano Ronaldo kembali dimainkan dan ingin menambah jumlah golnya akan sudah mencapai empat dalam tiga penamilan terutamanya akan klub.
Pemenang Ballon d'Or lima kali itu, bagaimana pun, seolah hilang hadapan pertandingan semalam, hanya melakukan empat tembakan beserta tidak ada yang tepat sasaran.
Sebaliknya Mason Greenwood menjadi penyerang paling cerdas mengenai tiga pemain depan di sini, demimana lari langsungnya memungkinkan dia akan berada di garis belakang Villa secara teratur, tetapi dia pula tidak dapat menemukan terobosan.
“Masukkan Cavani,” ialah nyanyian atas Stretford End atas sepuluh menit tersisa, tetapi ketika pemain Uruguay itu akhirnya dimainkan dempet tujuh menit jelang waktu natural berakhir, dia doang tidak sanggup melangsungkan perjarakan yang dibutuhkan Solskjaer.
United sekarang memiliki 55 tembakan atas dalam dua pertandingan terakhirnya, tetapi saja sepuluh akan tepat sasaran dengan mereka selantas kalah mencetak gol.
Bruno Fernandes harusnya bisa menyelamatkan satu angka di masa injury time babak kedua lampau tendangan penalti atas handsball daripada Hause, tetapi ia justru tidak dapat menemukan target karena sepakannya melambung ke atas mistar, biarpun Ronaldo saja menonton daripada samping.
Sulit memahami Ronaldo tidak mengambil alih tugas daripada jarak 12 pas tersebut saat United memegang penalti.
Kekalahan 1-0 ini semakin diperparah efek data bahwa dua bek andalan Solskjaer, Luke Shaw lagi Harry Maguire, dipaksa keluar lapangan karena cedera.
Dengan Aaaron Wan-Bissaka demi absen karena suspensi demi pertemuan kontra Villarreal, Solskjaer berharap tidak ada macela serius dengan bintang-bintang Inggris terbilang.
Terlepas gangguan akan disebabkan oleh cedera itu, barisan belakang United tidaklah buruk, namun mereka tetap tidak bisa menghindari fenomena bahwa sekarang telah menjalani delapan pertandingan papan atas tanpa clean sheet untuk prima kalinya sejak 1971/72.
Raphael Varane diboyong pada musim panas akan menopang lini belakang, dan terlihat solid sejak kedatangannya atas Real Madrid, namun mereka masih perlu menghapus kesumbingan sedikit jika cocok-cocok ingin menuju tahap selanjutnya bak sebuah tim.
Dengan hasil empat kemenangan bersama sekali imbang di liga sebelum menjamu Villa, awal musim United terlihat tepat. Akan tetapi dalam 11 hari saja situasi justru berbalik bersama tangkas.
Di antara dua jeda internasional berikutnya mereka bersedia menghadapi pertandingan melawan Leicester City, Liverpool, Tottenham Hotspur dengan Manchester City, serta dua pertandingan Liga Champions melawan Atalanta, sehingga mereka tidak bsebab lagi terpeleset.
Meski begitu, tanda-tandanya malah semakin mengkhawatirkan.