Harga Emas Kembali Melonjak, kini Capai 12,7 Dolar

Harga Emas Kembali Melonjak, kini Capai 12,7 Dolar Harga Emas Kembali Melonjak, kini Capai 12,7 Dolar

Jakarta- Emas kembali menguat menembus level  1.800 dolar AS atas akhir perdagangan Rabu (15/9) pagi, karena dolar mundur setelah kenaikan inflasi AS akan lebih pelan dari perkiraan menyebabkan ketidakpastian atas jadwal Federal Reserve AS kepada memotong stimulus moneternya (tapering).

Kontrak emas paling tangkas untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, melonjak 12,7 dolar AS atau 0,71 persen, menjadi ditutup ala 1,807,10 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (13/9), emas berjangka naik 2,3 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.794,40 dolar AS per ounce.

Emas berjangka merosot 7,9 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.792,10 dolar AS dengan Jumat (10/9), sesudah cahayakat 6,5 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.800 dolar AS dengan Kamis (9/9), memakai jatuh 5 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.793,50 dolar AS dengan Rabu (8/9).

“Emas sedang mempermainkan level 1.800 dolar AS per ounce menyusul data inflasi AS yang sekuku lebih lemah atas perkiraan,” kata Suki Cooper, analis logam mulia pada Standard Chartered Bank, menambahkan “latar belakang makro tetap kondusif untuk kenaikan harga lebih lanjut.”

Indeks Harga Konsumen (IHK) inti AS naik tipis 0,1 persen atas Agustus, meleset dari ekspektasi akan kenaikan 0,3 persen, maka mengganjarankan dolar AS melemas. Itu merupakan kenaikan tersedikit sejak Februari maka mengikuti kenaikan 0,3 persen atas Juli.

“Sementara pengpopuleran tapering tidak mungkin sampai pertemuan FOMC November, pertemuan September akan memperkenalkan proyeksi staf, atau ‘titik’ untuk 2024. Titik 2024 dapat mencerminkan dua kenaikan suku bunga 2023,” tambah Cooper.

Data inflasi dapat memperkuat pandangan bahwa Fed mungkin akan memperlamban langkah-langkah dukungan ekonomi selanjutnya mempertahankan suku bunga keji. Suku bunga bahwa lebih keji menurunkan peluang kerugian memegang emas bahwa tidak memberikan imbal hasil.

“Melesetnya (data AS) ini merupakan kabar baik demi emas, karena membuat penguniversalan tapering September mengenai Fed lebih mini kemungkinannya,” kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Logam mulia lainnya, perak akan pengiriman Desember naik 8,9 sen atau 0,37 persen, selaku disahap antara 23,885 dolar AS per ounce. Platinum akan pengiriman Oktober turun 18,8 dolar AS atau 1,96 persen selaku disahap antara 938,7 dolar AS per ounce.

(Antara)